Selasa, 05 Oktober 2010

pakaian astronot








Kalau mobil anda rusak, tinggal panggil montir untuk memperbaikinya. Namun kalau satelit rusak ? urusannya tidak semudah memanggil montir mobil. Jarak yang jauh dan kondisi lingkungan di atas sana sangat berbeda dengan kondisi di atas permukaan bumi. Ya jawabannya memang seperti itu, kita harus membutuhkan para astronot. Orang-orang berani inilah yang akan membantu kita memperbaiki satelit. Tapi ada yang tahukah kita dengan apa mereka bekerja ? yang jelas tidak mungkin tanpa alat dan perlengkapan pendukung. Karena itu harus ada alat khusus yakni pakaian buat astronot. Dengan pakaian khusus para astronot terlihat lebih nyaman melayang 500 km diatas bumi. Kita bisa sebut baju tersebut sebagai “kepompong” karena hampir mirip dengan kerja kepompong yang melindungi ulat. “Kopompong” tersebut berharga 12 juta US dollar ini satu-satunya benda yang memisahkan astronot dari lingkungan alam yang dikenal paling ganas. Seperti wahana ruang angkasa mini, pakaian ini menyediakan oksigen, alat komunikasi, dan perlindungan dari suhu yang luar biasa, sinar ultraviolet dan kosmik serta mikrometeoroid.

Nyawa astronot sangat tergantung pada ransel di punggungnya. Disinilah hembusan napas astronot bisa diubah menjadi oksigen yang akan dihirup kembali oleh astronot. Untuk keperluan minum, ada kantung seberat 32 ons yang akan mengalirkan air melalui sedotan pada helm. Tentu harus ada pula perlengkapan penampung air seni (semacam popok untuk orang dewasa). Nama resmi pakaian ini adalah extravehicular mobility unit. Alat ini dibuat dengan pengawasan penuh kontraktor utama Hamilton Sundstrand dengan andil dari 52 perusahaan lain. Dengan pakaian ini astronot “boleh” jalan-jalan di ruang angkasa selama kurang lebih tujuh jam. Rekor terlama yaitu selama 8 jam dan 29 menit atas nama astronot Pierre Thuot, Rick Hieb, dan Tom Akers saat memperbaiki satelit komunikasi Intelsat pada tanggal 13 mei 1992.

Pakaian dalam astronot dibuat berpori dan ada penyejuk cair dari bahan tricot dan spandex. Fungsi utamanya agar astronot tetap nyaman di lingkungan dengan rentang suhu antara 120 derajat celcius dalam pancaran langsung sinar matahari sampai kurang dari 150 derajat celcius di sisi bumi yang tak terkena sinar matahari. Sekitar 90 meter pembuluh plastik tersembunyi dalam pakaian ini.

Kalau kita melihat astronot seperti membawa “tas’ di punggungnya, tahukan anda apa isi tas yang mereka bawa. Ya anda benar, tas itu berisi radio komunikasi, sistem peringatan bahaya, pengembun, tabung oksigen utama, cartridge hidroksida lithium, kantung air, tabung oksigen utama, baterai, serta kipas dan motor penggerak. Kipas berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke helm dan juga dipakai untuk menghalau carbondioksida dari napas dan bau tak sedap dari mulut ke arang dan cartridges hidroksida lithium. Tabung oksigen cadangan dipakai jika tabung utama gagal bekerja dan menyediakan oksigen darurat selama setengah jam. Sedangkan pengembun bertugas menyalurkan uap air dan menyejukan udara sampai 13 derajat celcius.

Jika kita lihat lagi - selain tas di punggung astronot – ada juga suatu alat yang di pegang astronot. Tahukah anda apa alat itu ? ya, itu adalah modul pengendali untuk mengatur peralatan vital juga bisa diperintahkan untuk menganalisis keadaan sekitar dan hasilnya ditampilkan dalam layar alfanumerik. Alat yang dipegang astronot itu berisi layar alfanumerik, pengukur tekanan, pengukur suhu, pengatur aliran oksigen, pengatur komunikasi, tombol percakapan, tombol kipas, dan tombol aliran air.

Bahan pakaian ruang angkasa ini punya sebuah kantung kemih bertekanan bagian dalamnya yang terbuat dari nilon yang diselimuti uretan. Lapisan dacron berguna agar oksigen tetap tersimpan dalam pakaian. Lapisan luar yang terdiri atas aluminized mylar, teflon, kevlar dan nomex menjadi penyekat panas pelindung dari meteroid. Cara memakai baju astronot tidak terlalu sulit. Bagian atas dan bawah akan menyatu dan terkunci. Selubung hitam putih yang di kepala namanya snoopy dengan headphone dan mikrofon yang menyatu untuk komunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar