Airbus A300

Pada bulan September 1967, pemerintah Inggris, Perancis, dan Jerman menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memulai pengembangan A300 Airbus 300 kursi. Pengumuman sebelumnya telah dilakukan pada bulan Juli 1967, namun pada waktu itu pengumuman telah tertutup oleh dukungan Pemerintah Inggris untuk Airbus, yang bertepatan dengan menolak untuk kembali (BAC) pesaing yang diusulkan British Aircraft Corporation, sebuah pengembangan BAC 1 -11 - walaupun preferensi untuk yang kedua diungkapkan oleh British Eropa Airways (BEA).

Pada bulan-bulan berikutnya perjanjian ini, baik pemerintah Prancis dan Inggris menyatakan keraguan tentang pesawat. Masalah lain adalah persyaratan untuk mesin baru yang akan dikembangkan oleh Rolls-Royce, yang RB207. Pada bulan Desember 1968, perusahaan mitra Perancis dan Inggris (Sud Aviation dan Hawker Siddeley) mengusulkan konfigurasi direvisi, Airbus A250 250 kursi. Berganti nama menjadi A300B, pesawat tidak akan membutuhkan mesin baru, mengurangi biaya pengembangan. Untuk menarik pelanggan potensial AS, American General Electric CF6-50 mesin bertenaga A300 bukan RB207 Inggris. Pemerintah Inggris marah dan menarik diri dari usaha itu, namun perusahaan Inggris Hawker-Siddeley tinggal sebagai kontraktor, mengembangkan sayap untuk A300, yang penting dalam kinerja mengesankan versi 'penerbangan pendek atau penerbangan domestik menjadi penerbangan antarbenua yang jaraknya panjang.

Airbus Industrie secara resmi dibentuk pada tahun 1970 menyusul kesepakatan antara Aérospatiale (Perancis), pendahulunya kepada Deutsche Aerospace (Jerman). Mereka akan bergabung dengan CASA Spanyol tahun 1971. Setiap perusahaan akan memberikan bagian sebagai lengkap.

Pada tahun 1972 A300 melakukan penerbangan perdananya. Model produksi pertama, A300B2, mengadakan layanan di tahun 1974. Awalnya keberhasilan konsorsium itu sangat rendah namun pada 1979 sudah ada 81 pesawat dalam pembuatan. A300 adalah pesawat pertama yang menggunakan teknik manufaktur just-in-time.